Banyuwangi – Universitas PGRI Banyuwangi (Uniba) terus berinovasi dalam pengabdian masyarakat. Kali ini, kampus tersebut mengembangkan konsep wisata kebugaran di destinasi Wisata Alam Sumbermanis, Lingkungan Kacangan Asri, Kelurahan Gombengsari, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi.
Wisata kebugaran ini dikembangkan untuk melengkapi keindahan lansekap hutan pinus yang telah menjadi daya tarik utama Sumbermanis. Terletak sekitar 12 kilometer dari pusat kota, destinasi ini berada di ketinggian ±650 mdpl dengan suhu 23–30°C dan curah hujan rata-rata 2.088 mm per tahun — cocok bagi wisatawan yang mencari ketenangan dan relaksasi.
Dosen Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi (PJKR) Uniba, Danang Ari Santoso, menjelaskan bahwa potensi wisata Banyuwangi terus meningkat. Berdasarkan data statistik, jumlah kunjungan wisatawan pada tahun 2022 mencapai 2.977.563 orang, naik menjadi 3.200.000 pada 2023, dan kembali meningkat menjadi 3.405.145 wisatawan pada 2024.
“Dari total itu, wisatawan domestik mencapai 3,28 juta orang, sedangkan wisatawan mancanegara tercatat 122.904. Mereka tersebar di berbagai destinasi unggulan seperti Kawah Ijen, Pantai Boom, Hutan De Djawatan, hingga Sumbermanis,” ujar Danang.
Wisata Alam Sumbermanis sendiri dibuka pada tahun 2020 dan dikelola oleh Pokdarwis Gombengsari dengan konsep wisata keluarga. Namun, potensi ekonomi masyarakat sekitar dinilai belum maksimal karena masih terbatasnya kemampuan manajerial pengelola.
“Potensi Sumbermanis sebenarnya sangat besar, tetapi belum dikelola secara terkonsep. Karena itu, kami mendorong pengembangan wisata edukasi kebugaran berbasis hutan pinus untuk menambah pengalaman bagi pengunjung dan membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat,” jelasnya.
Program pengabdian masyarakat yang dilakukan Uniba meliputi manajemen spot wisata, penentuan titik aktivitas kebugaran, pembuatan paket wisata sehat, hingga promosi digital berbasis website.
“Konsep wisata kebugaran ini menggabungkan aktivitas fisik dan edukasi lingkungan. Harapannya, destinasi ini tak hanya menjadi tempat rekreasi, tetapi juga sarana meningkatkan kesehatan masyarakat serta memperkuat ekonomi warga Lingkungan Suko,” tambah Danang.
Dengan pendekatan kolaboratif dan semangat gotong royong, Uniba Banyuwangi berharap Wisata Kebugaran Sumbermanis dapat menjadi contoh model pengembangan wisata edukatif dan berkelanjutan di Banyuwangi. (*)



