Ruang Ganti Real Madrid Memanas Usai Xabi Alonso Mainkan Trent Alexander-Arnold
Suasana ruang ganti Real Madrid dilaporkan memanas setelah pelatih Xabi Alonso memutuskan untuk menurunkan Trent Alexander-Arnold (TAA) dalam laga Liga Champions 2025-2026 pekan ini. Keputusan tersebut menuai reaksi beragam dari pemain senior Los Blancos yang menilai langkah Alonso terlalu berisiko, mengingat sang bek kanan baru saja pulih dari cedera hamstring.
Trent Alexander-Arnold tampil untuk pertama kalinya sejak mengalami cedera pada 20 September 2025. Meski akhirnya kembali masuk dalam daftar pemain, kehadirannya di lapangan justru memicu perdebatan internal di dalam skuad Madrid.
Kembali Setelah Cedera, Trent Langsung Diturunkan
Alexander-Arnold sebelumnya absen selama lebih dari satu bulan akibat cedera hamstring yang dideritanya saat menjalani laga domestik. Pemain asal Inggris itu sempat menjalani pemulihan intensif di Valdebebas dan baru mendapat lampu hijau dari tim medis pada akhir Oktober.
Namun, keputusan Xabi Alonso untuk langsung menurunkannya dalam pertandingan besar Liga Champions dianggap terlalu cepat oleh sebagian pemain dan staf teknis. Beberapa penggawa senior kabarnya menilai bahwa kondisi fisik Trent belum sepenuhnya bugar untuk tampil di level kompetitif setinggi itu.
Sumber internal tim menyebutkan bahwa keputusan Alonso tersebut menimbulkan perbedaan pendapat di antara pemain. Sebagian mendukung langkah pelatih sebagai bentuk kepercayaan terhadap kualitas Trent, sementara lainnya menilai keputusan itu terlalu berani dan berpotensi memperburuk situasi kebugaran sang pemain.
Kinerja Trent Alexander-Arnold Jadi Sorotan
Dalam pertandingan tersebut, Trent Alexander-Arnold tampil sejak menit awal, namun belum menunjukkan performa terbaiknya. Beberapa kali ia tampak masih menahan gerak saat melakukan sprint atau duel satu lawan satu di sisi kanan.
Meski kontribusinya dalam mengatur serangan masih terlihat, terutama lewat umpan-umpan diagonalnya, performa defensifnya dianggap belum maksimal. Madrid bahkan sempat kebobolan dari sisi yang ia jaga sebelum akhirnya memenangkan laga dengan skor tipis.
Pelatih Xabi Alonso sendiri membela keputusannya dengan menyebut bahwa sang pemain telah menunjukkan kesiapan selama sesi latihan. “Trent bekerja keras selama masa pemulihan. Kami tidak akan menurunkannya jika tim medis belum memberi izin penuh,” ujar Alonso dalam konferensi pers pascalaga.
Respons Pemain Senior dan Situasi Internal Tim
Kabar dari sejumlah media Spanyol menyebutkan bahwa beberapa pemain senior seperti Dani Carvajal dan Luka Modric sempat mempertanyakan keputusan Alonso tersebut dalam ruang ganti. Carvajal, yang selama ini menjadi pilihan utama di posisi bek kanan, disebut terkejut dengan rotasi mendadak itu.
Meski tidak terjadi konfrontasi langsung, situasi internal Madrid disebut sedikit tegang. Beberapa pemain khawatir keputusan-keputusan seperti ini bisa mengganggu harmoni tim, apalagi di tengah jadwal padat La Liga dan Liga Champions.
“Ketegangan itu wajar dalam tim sebesar Madrid. Semua pemain ingin tampil, apalagi dalam laga besar. Yang penting adalah bagaimana pelatih menjaga komunikasi agar semua tetap fokus,” kata salah satu staf teknis yang enggan disebutkan namanya.
Xabi Alonso Tetap Tenang Hadapi Kritik
Sebagai pelatih muda yang baru menukangi Real Madrid di musim 2025-2026, Xabi Alonso dikenal memiliki pendekatan taktis modern dengan gaya permainan berbasis penguasaan bola. Namun, keputusan-keputusannya kerap memunculkan reaksi beragam, terutama dari pemain-pemain senior yang telah lama menghuni tim.
Alonso menegaskan bahwa setiap keputusannya selalu didasari analisis dan konsultasi dengan tim medis serta staf pelatih. “Kami percaya pada proses. Pemain seperti Trent adalah bagian penting dari proyek jangka panjang kami,” ujarnya.
Pelatih asal Spanyol itu juga menambahkan bahwa persaingan dalam tim adalah hal yang sehat. “Real Madrid selalu punya banyak pemain hebat. Tugas saya memastikan semuanya mendapat kesempatan sesuai kondisi dan kebutuhan taktik tim,” tambahnya.
Trent Alexander-Arnold dan Adaptasi di Madrid
Trent Alexander-Arnold bergabung dengan Real Madrid pada bursa transfer musim panas 2025 setelah meninggalkan Liverpool, klub tempat ia tumbuh sejak akademi. Kepindahannya ke Santiago Bernabéu sempat mengejutkan banyak pihak, mengingat ia adalah salah satu ikon The Reds.
Di bawah asuhan Alonso, Trent diharapkan menjadi bek kanan modern yang tidak hanya kuat bertahan, tetapi juga berperan penting dalam membangun serangan. Gaya bermainnya yang mengandalkan akurasi umpan dan visi permainan dianggap cocok dengan filosofi penguasaan bola Madrid.
Namun, cedera hamstring yang dialaminya pada awal musim sedikit menghambat adaptasinya. Karena itu, laga Liga Champions pekan ini menjadi momentum penting bagi pemain berusia 27 tahun tersebut untuk membuktikan dirinya layak bersaing di level tertinggi Eropa bersama Los Blancos.
Reaksi Publik dan Pendukung Madrid
Reaksi para pendukung Real Madrid di media sosial juga terbagi dua. Sebagian mendukung langkah Alonso karena ingin melihat Trent segera kembali ke performa terbaiknya. Namun, tak sedikit pula yang menilai pelatih seharusnya lebih berhati-hati dalam mengelola pemain baru pulih cedera.
Tagar #TrentBack sempat trending di platform X (Twitter), menandakan antusiasme fans atas kembalinya sang bek kanan ke lapangan. Di sisi lain, beberapa analis olahraga menilai keputusan Alonso mencerminkan keberaniannya dalam mengambil risiko, sesuatu yang menjadi ciri khasnya sejak masih melatih Bayer Leverkusen.
Tantangan Xabi Alonso ke Depan
Dengan jadwal padat Liga Champions dan La Liga, Xabi Alonso kini dihadapkan pada tantangan besar untuk menjaga keseimbangan antara rotasi pemain dan performa tim. Ia harus memastikan semua pemain tetap bugar, terutama mereka yang baru pulih dari cedera.
Trent Alexander-Arnold kemungkinan besar akan kembali dimainkan secara bertahap pada laga-laga selanjutnya. Fokus utama tim kini adalah menjaga kestabilan performa menjelang babak fase gugur Liga Champions yang akan dimulai awal tahun depan.
Real Madrid masih berada di jalur positif dalam perburuan gelar domestik dan Eropa. Namun, Alonso perlu menjaga keharmonisan di ruang ganti agar ketegangan internal tidak berkembang menjadi isu yang memengaruhi performa tim di lapangan.
Ketegangan di ruang ganti Real Madrid setelah kembalinya Trent Alexander-Arnold menjadi gambaran tantangan yang dihadapi Xabi Alonso sebagai pelatih muda di klub sebesar Los Blancos. Dalam tim bertabur bintang, setiap keputusan strategis akan selalu menjadi sorotan.
Kini, semua mata tertuju pada bagaimana Alonso mengelola skuadnya ke depan. Apakah ia mampu meredam ketegangan dan menjaga konsistensi tim? Satu hal yang pasti, musim 2025-2026 masih panjang, dan Real Madrid memiliki segala yang dibutuhkan untuk tetap menjadi kekuatan dominan di Eropa. (putri)



