Jakarta, mediakampung.com – Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Raja Sapta Oktohari, mengungkapkan bahwa pembatalan Piala Dunia U-20 memiliki dampak signifikan pada ANOC World Beach Games yang dijadwalkan akan digelar di Bali pada 5-12 Agustus 2023. Hal ini terungkap dalam konferensi pers yang diadakan di Kantor KOI, Sudirman, hari ini, menyusul pertanyaan dari media terkait perhitungan tenggat waktu anggaran untuk multievent olahraga pantai tersebut.
Oktohari, yang akrab disapa Okto, menjelaskan bahwa situasi dinamis di Indonesia, terutama pembatalan Piala Dunia U-20, telah berdampak pada minat sponsor, yang akhirnya menarik diri dari partisipasi. “Yang pertama kan situasi Indonesia kan sangat dinamis ya, apalagi kita tahu terakhir itu ada pembatalan World Cup U-20 yang berdampak terhadap sponsor, sehingga pasca pembatalan itu sponsor banyak yang menarik diri,” kata Oktohari, 5 Juli 2023.
Penarikan diri sponsor-sponsor tersebut semakin mempersulit Panitia Lokal (LOC) dalam memperoleh dana, dan akhirnya mengandalkan anggaran yang sepenuhnya berasal dari pemerintah. “Kami sudah lapor waktu itu bahwa ini kita sepertinya harus siap-siap tanpa sponsor. Kami juga melihat bahwa apa yang kita lakukan itu, baik itu dari LOC maupun dari pemerintah Indonesia, kita berani melaksanakan ini semua, karena kita mendapatkan dukungan penuh dari Bapak Presiden. Terkait anggaran pun saya sangat yakin kita akan di-support sama pemerintah,” jelas Raja Sapta Oktohari.
Namun, dengan hanya tersisa satu bulan menjelang pelaksanaan, pencairan anggaran sebesar Rp 446 miliar yang dijanjikan menjadi sulit. Mekanisme birokrasi dalam pengalokasian anggaran terbukti rumit mengingat keterbatasan waktu yang ada. “Kami hanya pelaksana, tetapi tepat hari ini, waktu yang kita miliki hanya 30 hari, dan proses anggaran masih panjang. Pil pahit ini terpaksa kami telan karena dengan keterbatasan waktu, kami melihat sulit mempersiapkan multievent kelas dunia. Kami melihat minimnya waktu di tengah mekanisme penggunaan anggaran menjadi sangat berisiko dalam membuat multievent kelas dunia,” ungkap Oktohari.
ANOC World Beach Games di Bali diharapkan menjadi ajang olahraga penting yang akan menarik perhatian dunia internasional. Namun, dengan kendala-kendala yang dihadapi saat ini, perlu dilakukan evaluasi yang cermat untuk memastikan kesuksesan dan kelancaran pelaksanaan acara tersebut.

















