BMKG menyatakan bahwa bibit siklon tropis 91S tengah dipantau intensif dan berpotensi memengaruhi cuaca di sebagian wilayah Sumatra. Informasi itu disampaikan bersamaan dengan imbauan agar masyarakat tetap tenang namun meningkatkan kewaspadaan terkait potensi hujan lebat dan gelombang tinggi. Pemantauan dilakukan 24 jam sejak fenomena tersebut terdeteksi di Samudra Hindia, tepatnya di sebelah barat Provinsi Lampung.

Kepala BMKG, Teuku Faisal Fathani, menjelaskan bahwa dinamika atmosfer yang aktif membuat wilayah Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Bengkulu, dan Lampung berpotensi mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga lebat. Ia juga menegaskan perlunya kewaspadaan terhadap gelombang tinggi di Samudra Hindia, mulai dari barat Nias hingga selatan Banten, termasuk area perairan Selat Sunda bagian selatan. Faisal meminta masyarakat mengikuti informasi resmi cuaca untuk menghindari potensi risiko di lapangan.

Bibit siklon 91S sendiri pertama kali terdeteksi pada 7 Desember 2025 melalui sistem pemantauan TCWC Jakarta. Sejak awal pembentukannya, BMKG melakukan pemantauan terus-menerus untuk menilai perubahan intensitas, arah pergerakan, hingga potensi dampaknya. Hingga kini, kemungkinan bibit siklon itu berkembang menjadi siklon tropis penuh dinilai rendah, begitu pula potensi masuk ke wilayah daratan Indonesia.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, mengatakan bahwa berdasarkan analisis terbaru, bibit siklon ini diprediksi bergerak ke arah selatan hingga barat daya pada Kamis (11/12) siang atau sore. Pada 12 Desember, pergerakannya diperkirakan semakin konsisten menjauhi wilayah Indonesia. Ia menambahkan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan BNPB dan BPBD untuk memastikan kesiapsiagaan daerah tetap optimal sesuai perkembangan cuaca.

Direktur Meteorologi Publik BMKG, Andri Ramdhani, juga mengingatkan masyarakat di pesisir barat–selatan Sumatra hingga Banten terkait potensi hujan lebat, angin kencang, dan gelombang tinggi. Sektor pelayaran, perikanan, dan transportasi laut diminta memperhatikan peringatan gelombang tinggi sebelum beraktivitas. Pemerintah daerah pun diminta menyiapkan langkah mitigasi terutama untuk mengantisipasi banjir dan gangguan cuaca lainnya.

BMKG menegaskan bahwa sinergi antarlembaga sangat penting agar sistem peringatan dini dapat diteruskan dengan langkah tindakan cepat di lapangan. Informasi resmi terkait perkembangan bibit siklon 91S akan terus diperbarui melalui seluruh kanal resmi BMKG, termasuk informasi cuaca harian dan prakiraan cuaca mingguan. Seluruh pihak diimbau merujuk pada sumber informasi resmi agar tidak terpengaruh kabar yang tidak dapat diverifikasi. (balqis).