Anggota Komisi I DPR RI Endipat Wijaya melontarkan kritik keras soal pihak-pihak yang disebut hanya sekali datang ke wilayah bencana di Sumatra namun merasa paling bekerja. Ia membandingkan aksi tersebut dengan besarnya bantuan pemerintah yang menurutnya mencapai triliunan rupiah.

Pernyataan itu disampaikan Endipat dalam Rapat Kerja Komisi I dengan Menkomdigi Meutya Hafid di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (8/12).

“Orang yang cuma datang sekali seolah-olah paling bekerja di Aceh. Padahal negara sudah hadir sejak awal. Baru bikin satu posko lalu bilang pemerintah enggak ada, padahal pemerintah bikin ratusan posko,” ujarnya mengutip laporan detikcom.

Endipat menilai pemerintah sudah memberikan dukungan maksimal untuk Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara. Ia kemudian menyindir donasi Rp10 miliar warga yang sebelumnya ramai dibicarakan publik.

“Orang per orang cuma nyumbang Rp10 miliar, negara sudah triliun-triliunan ke Aceh itu,” kata politikus Gerindra tersebut.

Ia meminta Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) lebih aktif memperkuat diseminasi informasi mengenai kinerja pemerintah, terutama di sektor kebencanaan. Menurutnya, publik sering kali hanya melihat konten viral dari pihak tertentu, bukan data resmi pemerintah.

“Mohon jadi atensi Komdigi agar informasi strategis pemerintah bisa menjadi konsumsi publik. Jangan sampai kalah viral dibanding orang-orang yang sok paling-paling itu,” ucapnya.

Endipat juga mencontohkan beberapa kementerian yang menurutnya bekerja keras namun kurang terekspos. Ia menyebut Kementerian Kehutanan telah melakukan reboisasi besar-besaran, tetapi tetap mendapat kritik karena informasi tentang upaya tersebut tidak sampai ke masyarakat.

“Begitu juga dengan kepolisian. Mereka sudah melakukan banyak hal terkait perbaikan hutan di Sumatra, tapi tidak pernah terdengar secara masif,” tambahnya.

Karena itu, ia menekankan pentingnya Komdigi lebih sensitif terhadap isu-isu nasional dan mengamplifikasi informasi resmi agar tidak tenggelam oleh narasi yang menyesatkan. (selsy).