Pemerintah Indonesia menggelar rapat terbatas lintas kementerian untuk mempercepat penanganan kondisi darurat bencana hidrometeorologi yang melanda sejumlah wilayah di Pulau Sumatera, khususnya Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Rapat tingkat menteri tersebut dijadwalkan berlangsung pada Kamis siang dan dipimpin langsung oleh Menko PMK Pratikno.

Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas, Edy Prakoso, membenarkan rencana pertemuan ini. Ia menjelaskan bahwa forum tersebut melibatkan jajaran kementerian teknis, pimpinan Basarnas, BNPB, BMKG, unsur TNI-Polri, hingga kepala daerah dari wilayah terdampak. Pertemuan dijadwalkan berlangsung pukul 13.00 WIB di Ruang Pusdalops Graha BNPB, Jakarta Timur.

Rapat digelar sebagai bentuk evaluasi sekaligus akselerasi dukungan logistik, upaya evakuasi, dan langkah pemulihan awal setelah hujan ekstrem melanda berbagai daerah selama sepekan terakhir. Kondisi di sejumlah titik disebut cukup memprihatinkan, terutama di wilayah Sumatera Utara.

Laporan Basarnas mencatat dampak besar terjadi di Kabupaten Tapanuli Tengah. Banjir bandang dan tanah longsor menerjang sejumlah kecamatan, seperti Badiri, Pinangsori, Lumut, Sarudik, Tukka, Pandan, Sibabangun, Tapian Nauli, dan Kolang. Sedikitnya 1.902 keluarga terdampak, dengan angka terbesar berada di Kecamatan Kolang. Satu keluarga beranggotakan empat orang dilaporkan meninggal setelah tertimbun longsor di daerah tersebut.

Dampak serupa juga terjadi di Tapanuli Selatan, tepatnya di wilayah Aek Ngadol, Hutagodang, Garoga, Batuhoring, dan Hapesong Baru di Kecamatan Batang Toru. Basarnas mencatat enam warga meninggal akibat banjir bandang dan tujuh lainnya terdampak longsor di Parsariran, Hapesong Baru.

Situasi di Kota Sibolga tak kalah serius. Kecamatan Sibolga Selatan menjadi wilayah paling terdampak dengan delapan warga dinyatakan meninggal dunia. Sebanyak 21 orang masih dilaporkan hilang berdasarkan laporan terakhir posko SAR hingga Rabu malam.

Sebagai langkah darurat, Kantor SAR Nias memastikan sedikitnya tiga titik pengungsian telah beroperasi. Pengungsian tersebut berlokasi di GOR Pandan di Tapanuli Tengah, gedung SMPN 5 Parombunan di Kota Sibolga, RS Bhayangkara Batang Toru, serta sejumlah titik pengungsian desa di Tapanuli Selatan. Upaya pendataan, evakuasi, dan pencarian korban masih terus dilakukan oleh tim SAR gabungan.

Rapat darurat pemerintah pada hari ini diharapkan dapat mempercepat pengiriman bantuan tambahan serta memastikan seluruh wilayah terdampak mendapatkan penanganan yang memadai. Warga diimbau tetap waspada mengingat potensi cuaca ekstrem masih bisa terjadi dalam beberapa hari ke depan. (putri).

saluran-whatsapp-mediakampung