Faisal Basri: Kabinet Indonesia Maju Runtuh? Inilah Daftar Lengkap 15 Menteri yang Siap Hengkang!
Media Kampung – Gelombang perubahan tampaknya akan melanda Kabinet Indonesia Maju (KIM) Presiden Joko Widodo (Jokowi), dengan kabar bahwa sekitar 15 menteri sedang mempertimbangkan untuk meninggalkan pemerintahan. Ekonom senior Indef, Faisal Basri, yang mengungkapkan informasi ini, menyebutkan beberapa nama kunci yang termasuk dalam daftar potensial untuk hengkang.
Menurut Faisal Basri, di antara menteri yang tengah mempertimbangkan mundur adalah Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono. Selain itu, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud Md, juga terlihat sebagai salah satu figur yang merencanakan keputusan serupa.
Faisal mengklarifikasi bahwa mayoritas dari 15 menteri tersebut berasal dari partai PDI Perjuangan, dengan lima menteri, diikuti oleh dua menteri dari PKB. Meskipun PPP tidak dimasukkan dalam daftar ini karena perbedaan pandangan dengan Menteri Bappenas, namun satu perwakilan dari Nasdem, Ibu Siti, turut tercantum. Selain itu, Faisal juga menambahkan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri Perindustrian Tasrif Arief sebagai potensi calon yang mungkin ikut hengkang.
Menurut Faisal Basri, menteri-menteri yang memiliki latar belakang teknokrat cenderung lebih siap untuk mundur daripada mereka yang berasal dari partai politik. Hal ini terutama berkaitan dengan intervensi yang sering terjadi di beberapa kementerian, khususnya Kementerian ESDM. Menteri teknokrat, katanya, memiliki standar nilai dan etika yang tidak tertulis, dan ketika diminta untuk melanggar aturan, mereka lebih memilih untuk mundur sebagai bentuk penegakan integritas.
Meskipun perubahan dalam kabinet adalah hal yang wajar, Faisal menekankan bahwa dalam konteks Indonesia, hal ini juga mencerminkan dinamika politik dan pergeseran kebijakan. Beliau membandingkan fenomena ini dengan negara-negara besar seperti Israel, di mana keputusan untuk mundur sebagai bentuk protes terhadap pelanggaran aturan adalah hal yang lumrah terjadi.
Pernyataan Faisal Basri ini menciptakan ketegangan dan spekulasi di kalangan publik tentang kemungkinan restrukturisasi kabinet yang akan datang dan dampaknya terhadap arah kebijakan pemerintahan Joko Widodo.



