Pergerakan harga pangan nasional kembali menjadi perhatian pada Rabu (19/11/2025) pagi. Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional yang dikelola Bank Indonesia merilis data terbaru pukul 07.20 WIB, menunjukkan sejumlah komoditas mengalami kenaikan, sementara sebagian lainnya tercatat stabil.
Dalam laporan tersebut, harga cabai rawit merah berada di level Rp51.150 per kilogram, menjadikannya salah satu komoditas yang kembali mahal. Telur ayam ras juga terpantau pada harga Rp31.750 per kilogram di tingkat pedagang eceran.
Komoditas lain yang turut menjadi indikator stabilitas pangan juga dicatat dalam laporan ini. Bawang merah berada di angka Rp43.250 per kilogram, sedangkan bawang putih dijual sekitar Rp38.800 per kilogram.
Beras sebagai kebutuhan pokok masyarakat relatif menunjukkan stabilitas. Beberapa jenis beras berada di kisaran harga yang hampir sama, mulai dari kualitas bawah I dan II yang masing-masing tercatat Rp14.300 per kilogram. Untuk kualitas medium, harga berada di rentang Rp15.700 hingga Rp15.850 per kilogram. Sementara beras kualitas super berada di harga Rp16.550 hingga Rp17.050 per kilogram.
Harga cabai jenis lain juga ikut dilaporkan, termasuk cabai merah besar yang berada di kisaran Rp58.100 per kilogram, cabai merah keriting Rp59.350 per kilogram, dan cabai rawit hijau Rp42.250 per kilogram.
Komoditas protein seperti daging ayam ras tercatat pada Rp39.900 per kilogram. Daging sapi kualitas I berada di harga Rp140.750 per kilogram, sementara kualitas II dijual sekitar Rp132.750 per kilogram.
Untuk kebutuhan rumah tangga lainnya, gula pasir premium berada di angka Rp19.800 per kilogram, sedangkan gula pasir lokal tercatat Rp18.050 per kilogram. Minyak goreng curah berada pada harga Rp18.650 per liter, sementara minyak goreng kemasan bermerek berada di rentang Rp21.450 hingga Rp22.450 per liter.
Laporan PIHPS ini menjadi acuan penting bagi masyarakat dan pemerintah dalam memantau stabilitas harga pangan nasional, terutama menjelang masa-masa permintaan yang cenderung meningkat. Masyarakat diimbau tetap mencermati perkembangan harga sebagai bagian dari pengelolaan kebutuhan harian. (*) (putri).


















Tinggalkan Balasan