Lutfi memandang pengaplikasian akumulator nikel sangat jauh lebih besar efisien dibandingkan dengan Lithium Ferro Phosphate (LFP) yang dimaksud selama ini digaungkan Co-Captain Timnas AMIN Tom Lembong.
“Tapi lu tahu nggak? Kalau nikel masih menjadi akumulator pilihan produsen mobil listrik. Kenapa? Karena nikel itu lebih lanjut energi dense. Bisa muat lebih besar banyak energi, lebih tinggi kecil, kemudian lebih tinggi ringan juga jadi mobil Tesla-nya sanggup pergi lebih lanjut sangat sekali charge,” kata Lutfi di unggahan video dalam akun TikTok pribadinya, dikutipkan Rabu (24/1/2024).
Berdasarkan data Badan Tenaga Internasional (IEA) yang tersebut diambil Lutfi pemanfaatan nikel untuk material baku kendaraan listrik juga masih tertinggi, meskipun mengalami penurunan.
“Data Badan Daya Internasional menunjukan pada tahun 2022, pemakaian nikel tetap saja menjadi komponen penyimpan daya listrik terbesar dengan pangsa lingkungan ekonomi sebesar 60%. Sedangkan pemakaian akumulator LFP pada mobil listrik hanya saja sebesar 27% pada tahun 2022,” papar Lutfi.
Sebelumnya, Gibran menuding Tom Lembong melakukan pembohongan masyarakat dikarenakan mengungkapkan bahwa produsen mobil listrik Tesla tak lagi menggunakan nikel sebagai material baku utama pada pembuatan baterai.
Hal yang disebutkan dikatakan Gibran pada waktu Debat Keempat Cawapres di area JCC, Ibukota Indonesia Mingguan waktu malam (22/1/2024).
Namun Tom Lembong sapaan akrabnya membantah tudingan anak Presiden Joko Widodo tersebut. Tom memohon Gibran untuk mengamati lagi pernyataan lengkapnya di sebuah podcast tersebut.
“Saya kira harus dilihat lagi ya, yang saya ungkapkan pada podcast itu adalah semua mobil Tesla yang tersebut dibuat di tempat Tiongkok bukanlah semua mobil tesla. Jadi semua mobil tesla yang dimaksud dibuat pada Tiongkok menggunakan LFP,” kata Tom Lembong disitat dari kegiatan ‘Your Money Your Vote’ CNBC Indonesia, Mulai Pekan (22/1/2024).
“Jadi mohon dilihat lagi podcast yang disebutkan sangat jelas, tentu saya tahu mobil Tesla pada Amerika pakai nikel,” tambah Tom.
Dalam debat yang disebutkan awalnya Gibran bertanya untuk cawapres Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengenai tempat capres-cawapres nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar terhadap nikel. Sebab, pasangan nomor urut 1 serta regu suksesnya menggaungkan Lithium Ferro Phosphate atau LFP.
“Saya nggak tahu ini pasangan nomor 1 ini anti nikel atau bagiamana?” kata Gibran.
Gibran menambahkan, LFP kerap digaungkan oleh Co-Captain Timnas Amin, Thomas Lembong. Cak Imin pun menanggapi pertanyaan Gibran, namun jawaban Cak Imin tak memuaskan Gibran.
Gibran lantas menyebut, Cak Imin tak memahami LFP. Dia mengatakan, pasukan suksesnya melakukan kebohongan rakyat lantaran Tesla memakai nikel, tidak LFP.
“Ini agak aneh ya, yang digunakan rutin ngomong LFP itu timsesnya, tapi cawapresnya nggak paham LFP itu apa, kan aneh. Sering bicara ‘LFP, LFP, Lithium Ferro Phosphate, Tesla nggak pakai nikel’. Hal ini kan kebohongan publik. Mohon maaf, Tesla itu pakai nikel pak,” katanya.
Gibran kemudian mengatakan, Indonesia miliki cadangan nikel terbesar di tempat dunia. Dia mengatakan, hal itu merupakan kekuatan Indonesia.
“Jangan malah mengkaji LFP, itu identik aja mengiklankan item China Pak,” katanya.
Gibran pun mengaku heran lalu mempertanyakan apakah Thomas Lembong tidak ada diskusi dengan cawapresnya. Dia menerangkan, LFP merupakan alternatif selain nikel.
“Saya nggak tahu Pak Tom Lembong lalu timsesnya kerap nggak diskusi sebanding cawapresnya. Masak cawapresnya nggak paham, aneh loh. Saya jelaskan sekali lagi, Lithium Ferro Phosphate, itu adalah alternatif nikel intinya ada negara nggak mau pakai nikel, itu loh Gus yang tersebut saya maksud, apakah Gus Muhaimin juga anti nikel seperti Pak Tom Lembong?” terangnya.