Saham PT Darma Henwa Tbk (DEWA) didominasi kepemilikan publik sebesar 68,73 persen, sementara pengendali perusahaan tercatat Zurich Asset International dengan penerima manfaat akhir dari Bakrie Group. Struktur ini membuat pergerakan saham DEWA sangat dipengaruhi sentimen pasar.
Struktur kepemilikan saham PT Darma Henwa Tbk (DEWA) menunjukkan dominasi pemegang saham publik, di tengah peran Zurich Asset International sebagai pengendali perusahaan dengan penerima manfaat akhir dari Bakrie Group.
Berdasarkan data kepemilikan per akhir November 2025, sebanyak 68,73 persen saham DEWA dimiliki publik melalui perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sementara itu, Zurich Asset International tercatat sebagai pengendali dengan porsi kepemilikan langsung sebesar 6,18 persen.
DEWA merupakan emiten kontraktor tambang yang bergerak di bidang jasa pertambangan dan infrastruktur pendukung, khususnya untuk sektor batu bara. Perusahaan ini tidak memiliki konsesi tambang, melainkan menyediakan layanan pengupasan lahan, pengeboran, peledakan, pengangkutan, hingga pembangunan infrastruktur tambang.
Daftar Pemegang Saham Utama DEWA
Selain publik dan Zurich Asset International, struktur pemegang saham DEWA juga mencakup sejumlah entitas investasi dan perusahaan sekuritas.
Berikut komposisi pemegang saham utama DEWA:
- Masyarakat (Publik): 27,96 miliar saham (68,73%)
- Goldwave Capital Limited: 3,81 miliar saham (9,38%)
- PT Andhesti Tungkas: 3,80 miliar saham (9,33%)
- CIMB Securities: 2,59 miliar saham (6,38%)
- Zurich Asset International: 2,51 miliar saham (6,18%)
Meskipun kepemilikan Zurich relatif kecil secara persentase, status pengendali memberikan kewenangan strategis dalam pengambilan keputusan korporasi melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Bagian dari Ekosistem Bakrie Group
Penerima manfaat akhir (ultimate beneficial owner) atas kepemilikan Zurich Asset International tercatat atas nama Nirwan Dermawan Bakrie, yang menegaskan posisi DEWA sebagai bagian dari ekosistem Bakrie Group.
Keterkaitan ini kerap menjadi perhatian investor karena dapat memengaruhi arah kebijakan, potensi sinergi proyek, serta persepsi risiko terhadap kinerja jangka panjang perusahaan.
Implikasi bagi Investor
Tingginya porsi kepemilikan publik membuat saham DEWA cenderung likuid dan sensitif terhadap sentimen pasar. Pergerakan harga saham lebih banyak dipengaruhi oleh dinamika permintaan dan penawaran di bursa dibandingkan aksi pemegang saham pengendali.
Di sisi lain, status DEWA sebagai kontraktor tambang membuat kinerjanya sangat bergantung pada kondisi industri batu bara, realisasi kontrak kerja, serta kebijakan energi nasional dan global.

















Tinggalkan Balasan