Saham PT Darma Henwa Tbk (DEWA) melonjak hampir 18 persen pada perdagangan Senin (29/12/2025) seiring sentimen positif pasar terhadap ekspansi bisnis, fasilitas kredit baru, dan penguatan struktur permodalan emiten kontraktor tambang Grup Bakrie tersebut.
Saham PT Darma Henwa Tbk (DEWA) mencatat penguatan signifikan pada perdagangan Senin (29/12/2025). Emiten kontraktor tambang milik Grup Bakrie itu melesat 17,86 persen ke level Rp660 per saham.
Data Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan lonjakan terjadi hingga pukul 10.18 WIB, dengan nilai transaksi mencapai Rp1,17 triliun. Capaian tersebut menjadi yang tertinggi bagi saham DEWA sejak Desember 2007.
Sepanjang 2025, saham DEWA menunjukkan tren kenaikan tajam. Secara year to date, saham ini telah menguat sekitar 490 persen, seiring meningkatnya optimisme investor terhadap pemulihan kinerja dan prospek bisnis perusahaan.
Penguatan saham DEWA turut didorong aksi korporasi. PT CGS International Sekuritas Indonesia tercatat membeli sekitar 680,3 juta saham DEWA pada 11 Desember 2025 melalui skema repurchase agreement (repo) dengan harga Rp264 per saham, senilai Rp179,6 miliar.
Dengan transaksi tersebut, kepemilikan CGS International Sekuritas Indonesia di DEWA meningkat dari 3,86 persen menjadi 5,53 persen.
Sebelumnya, DEWA menandatangani perjanjian fasilitas kredit senilai total Rp1 triliun dengan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) pada 19 Desember 2025. Fasilitas tersebut terdiri dari kredit modal kerja sebesar Rp850 miliar dan kredit investasi Rp150 miliar.
Direktur sekaligus Corporate Secretary DEWA, Mukson Arif Rosyidi, menyebut kredit modal kerja memiliki tenor dua tahun dengan bunga efektif 7 persen per tahun.
“Fasilitas ini digunakan untuk pengambilalihan penuh pekerjaan subkontraktor di proyek PT Kaltim Prima Coal, peningkatan volume di PT Arutmin Indonesia, serta mendukung ekspansi proyek ke depan,” ujar Mukson dalam keterbukaan informasi BEI, Jumat (19/12/2025).
Sementara kredit investasi berjangka lima tahun akan digunakan untuk pembelian alat berat baru guna menunjang operasional.
Proyeksi Kinerja 2026
Riset Henan Putihrai (HP) Sekuritas memproyeksikan DEWA akan mengambil alih penuh operasi tambang Bengalon milik PT Kaltim Prima Coal pada 2026, setelah kontrak subkontraktor berakhir.
Selain itu, DEWA juga mengincar kontrak baru dari PT Arutmin Indonesia serta peluang proyek lain di luar ekosistem KPC-Arutmin. Proyeksi volume pengupasan tanah penutup diperkirakan mencapai 158–164 juta bcm pada periode 2026–2027.
Meski demikian, HP Sekuritas menilai pertumbuhan laba bersih masih berpotensi tertahan oleh kebutuhan belanja modal untuk pengadaan alat berat.
Penguatan Struktur Permodalan
DEWA juga tengah menyelesaikan proses reklasifikasi ekuitas, termasuk penyesuaian selisih kurs sebesar Rp2,2 triliun yang kini dalam penelaahan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
HP Sekuritas menilai langkah ini akan memperkuat fleksibilitas keuangan DEWA dan membuka peluang aksi korporasi lanjutan. Berdasarkan analisis tersebut, rekomendasi buy untuk saham DEWA dipertahankan dengan target harga dinaikkan menjadi Rp750 per saham.

















Tinggalkan Balasan