Kontroversi Shodaqoh Di Dunia Pendidikan, Wali Murid Tidak Senang dengan Tuntutan Kontribusi Hewan Kurban

Banyuwangi, mediakampung.com – Setelah acara wisuda TK-SMA yang ramai, kini muncul momen keagamaan yang dianggap seolah menjadi kewajiban.

Hari Raya Idul Adha, yang juga dikenal sebagai Hari Raya Kurban, adalah momen di mana sebagian orang yang mampu secara ekonomi mengurbankan seekor sapi atau kambing.

Namun, beberapa lembaga pendidikan sekarang mengajak siswa untuk berkontribusi dalam membeli hewan kurban dengan sejumlah uang.

Abdul Konik, Ketua GMNI DPK UBI, menemukan bahwa ada iuran yang ditetapkan untuk membeli hewan kurban.

“Setelah acara wisuda selesai, sekarang ada iuran untuk membeli hewan kurban dengan jumlah uang tertentu,” katanya.

Hal ini menimbulkan ketidakpuasan di antara beberapa wali murid, setelah mereka baru saja mengeluarkan biaya yang cukup besar untuk acara wisuda, sekarang muncul momen lain yang dapat dimanfaatkan oleh sekelompok orang yang tidak bertanggung jawab.

“Menurut aturan Islam, kurban hanya diperuntukkan bagi keluarga atau diri sendiri, tidak bisa dilakukan secara berjamaah, terlebih lagi di dalam satu lembaga pendidikan, kecuali jika uangnya berasal dari lembaga tersebut, bukan dari para wali murid,” lanjutnya.

Pihaknya menduga bahwa momen keagamaan seringkali dimanfaatkan untuk mencari keuntungan atau dinikmati oleh sekelompok orang yang tidak bertanggung jawab.

“Kemungkinan pihak yang memaksa siswa untuk berkontribusi hanya ingin mendapatkan daging kurban, saya yakin mereka sendiri tidak akan ikut berkontribusi, semua beban tersebut ditanggung oleh para wali murid,” tambahnya.

Sebagai mantan Wakil Presiden Universitas, ia juga berharap agar semua guru fokus pada tugas mendidik, bukan terlibat dalam bisnis, sesuai dengan regulasi ombudsman.

“Guru harus fokus dalam memberikan materi pembelajaran, bukan terlibat dalam bisnis. Seringkali orang menggunakan alasan untuk mengajarkan pentingnya sedekah, tetapi ada banyak cara lain untuk bersedekah, bukan dengan cara seperti ini yang membuat para wali murid merasa tidak senang,” tukasnya.

google-berita-mediakampung
saluran-whatsapp-mediakampung
Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Media Kampung. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *