JAKARTA โ Gerakan Nasional Anti Narkotika (Granat) mengapresiasi Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri atas keberhasilan mengungkap dan menggagalkan peredaran narkotika menjelang pelaksanaan Djakarta Warehouse Project (DWP) 2025 yang digelar di Garuda Wisnu Kencana (GWK) Cultural Park, Bali, pada 12โ14 Desember 2025.
Granat menilai langkah penegakan hukum yang dilakukan Polri sudah tepat sasaran karena menyasar bandar dan jaringan narkoba, bukan pengunjung atau penikmat acara musik berskala internasional tersebut.
Ketua DPP Granat Henry Yosodiningrat menyatakan pengungkapan kasus ini mencerminkan profesionalisme, kecermatan, dan keberanian aparat penegak hukum dalam melindungi masyarakat, khususnya generasi muda, dari bahaya narkotika.
โPenegakan hukum kali ini sangat tepat sasaran karena menyasar para bandar dan pengedar narkoba, bukan pengunjung lintas negara atau masyarakat yang menikmati konser,โ kata Henry, Rabu (24/12/2025).
Henry berharap keberhasilan ini menjadi momentum berkelanjutan bagi Polri untuk terus memperkuat pemberantasan narkoba berbasis intelijen, kolaborasi lintas lembaga, serta sinergi dengan elemen masyarakat sipil, termasuk Granat di seluruh Indonesia.
Enam Sindikat Narkoba Senilai Rp60 Miliar
Dalam operasi tersebut, Bareskrim Polri berhasil membongkar enam sindikat peredaran narkoba dengan total nilai barang bukti diperkirakan mencapai Rp60 miliar. Jaringan tersebut diduga berencana mengedarkan narkotika di sekitar penyelenggaraan DWP 2025 di Bali.
Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Eko Hadi Santoso menjelaskan bahwa DWP 2025 dihadiri sekitar 25 ribu pengunjung, termasuk wisatawan mancanegara, sehingga memiliki potensi besar dimanfaatkan oleh jaringan narkoba.
โEvent ini memiliki mobilitas tinggi dan pengunjung lintas negara. Jika peredaran narkoba berhasil menyasar pengunjung, tentu akan berdampak buruk bagi citra Indonesia di mata internasional,โ ujar Eko Hadi, Senin (22/12/2025).
Operasi Digelar Sebelum Event Dimulai
Sebagai langkah pencegahan, Bareskrim Polri bekerja sama dengan Kantor Wilayah Bea Cukai Bali Nusra melakukan penyelidikan intensif. Operasi penindakan dilakukan pada 9โ14 Desember 2025, sebelum event DWP resmi dimulai.
Dalam rangkaian operasi tersebut, polisi menangkap 17 tersangka, yang kemudian bertambah menjadi 18 orang setelah pengembangan kasus hingga 18 Desember 2025, termasuk seorang warga negara Peru, Marco Alejandro Cueva Arce.
โRangkaian penindakan terhadap bandar peredaran gelap narkoba dilakukan beberapa hari sebelum acara DWP dimulai,โ tegas Eko Hadi.
Para tersangka diamankan di sejumlah lokasi di luar area konser DWP.
Komitmen Perang Terhadap Narkoba
Brigjen Eko Hadi menegaskan pengungkapan ini merupakan bagian dari komitmen Polri dalam perang melawan narkoba, sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto. Ia menegaskan Polri tidak tebang pilih dalam menindak jaringan narkotika.
Dalam operasi tersebut, polisi menyita berbagai barang bukti narkotika, antara lain:
- 31.009,53 gram sabu
- 956,5 butir ekstasi
- 23,59 gram ekstasi serbuk
- 135 gram Happy Water
- 1.077,72 gram ketamin
- 33,12 gram kokain
- 21,09 gram MDMA
- 36,92 gram ganja
- 3,5 butir Happy Five
Granat berharap keberhasilan ini menjadi peringatan keras bagi jaringan narkoba bahwa negara hadir dan serius dalam melindungi masyarakat dari bahaya narkotika, khususnya dalam event internasional berskala besar. (putri).

















Tinggalkan Balasan