BanyuwangiPeringatan Hari Jadi Banyuwangi (Harjaba) ke-254 yang dikemas melalui konser dan drama musikal bertema Jogopati menuai kritik dari warga. Acara tersebut dijadwalkan berlangsung di Gedung Seni dan Budaya (Gesibu) Banyuwangi pada 20 Desember 2025.

Pemerintah Kabupaten Banyuwangi menyediakan tiket secara gratis bagi masyarakat. Namun, akses tiket mensyaratkan pengunduhan aplikasi Smartkampung dan pemesanan secara daring. Tiket dibuka sejak 15 Desember 2025 dengan kuota sekitar 500 lembar per hari dan dapat dipesan setiap pukul 19.00 WIB.

Sejumlah warga menyampaikan keluhan karena tiket dinilai habis dalam waktu singkat. Beberapa di antaranya menyebut tiket ludes hanya dalam hitungan detik setelah pendaftaran dibuka, sehingga menyulitkan masyarakat untuk memperoleh akses menonton.

Seorang warga Desa Wonosobo berinisial YY mengaku kecewa karena gagal mendapatkan tiket meski telah mengikuti prosedur yang ditetapkan. Ia juga menyebut orang tuanya mengalami kendala serupa akibat keterbatasan dalam penggunaan teknologi.

“Katanya hiburan rakyat, tapi kenyataannya sulit diakses. Orang tua saya ingin menonton, tapi karena tidak terbiasa menggunakan ponsel, akhirnya kesulitan,” ujar YY.

Keluhan juga disampaikan warga Kelurahan Kertosari berinisial GA. Ia menilai sistem distribusi tiket berpotensi menciptakan kesenjangan akses bagi masyarakat.

“Kalau warga biasa harus berebut tiket, sementara pejabat atau ASN bisa menonton tanpa proses tersebut, ini terkesan hanya untuk kalangan tertentu,” kata GA.

Sejumlah warga menilai kondisi tersebut tidak sejalan dengan semangat perayaan hari jadi daerah yang seharusnya bersifat inklusif dan dapat dinikmati seluruh lapisan masyarakat tanpa hambatan teknologi.

Hingga berita ini ditulis, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi belum memberikan keterangan resmi terkait mekanisme distribusi tiket dan keluhan warga tersebut.

Informasi mengenai kebijakan dan agenda daerah dapat dibaca pada artikel profil lengkap Banyuwangi.