Pemerintah resmi meluncurkan buku Sejarah Indonesia 10 jilid berjudul Sejarah Indonesia: Dinamika Kebangsaan dalam Arus Global sebagai salah satu rujukan nasional dalam rangka memperingati 80 tahun kemerdekaan Republik Indonesia. Peluncuran berlangsung di Kantor Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Jakarta, Minggu (14/12/2025).
Buku yang disusun oleh para sejarawan tersebut merangkum perjalanan panjang bangsa Indonesia sejak masa prasejarah hingga era Reformasi. Jilid pertama mengulas akar peradaban Nusantara, termasuk kisah Homo erectus atau Java Man yang fosilnya sempat dibawa ke Belanda lebih dari satu abad lalu sebelum akhirnya dikembalikan ke Indonesia.
Jilid-jilid berikutnya membahas posisi Nusantara dalam jaringan global, mulai dari interaksi dengan India, Tiongkok, dan Persia, hingga perjumpaan awal dengan dunia Barat. Narasi kemudian berlanjut ke pembentukan negara kolonial, pergerakan kebangsaan, perjuangan mempertahankan kemerdekaan, konsolidasi negara bangsa, masa Orde Baru, hingga dinamika Reformasi dan penguatan demokrasi pasca-1998.
Menteri Kebudayaan Fadli Zon menjelaskan bahwa penyusunan sepuluh jilid tersebut merupakan rangkuman atau sorotan utama dari perjalanan sejarah bangsa yang sangat panjang. Ia menilai, bila ditulis secara menyeluruh dan detail, sejarah Indonesia bisa mencakup jauh lebih banyak jilid.
Fadli juga menegaskan bahwa penulisan sejarah bukanlah proses yang bersifat final. Karena itu, pemerintah membuka ruang dialog, kritik, dan masukan dari publik. Ia menyadari bahwa karya tersebut tidak mungkin mencakup seluruh aspek sejarah secara sempurna.
Menurutnya, buku Sejarah Indonesia 10 jilid ini tidak dimaksudkan sebagai narasi tunggal yang menutup ruang perdebatan. Sebaliknya, buku tersebut diharapkan menjadi salah satu rujukan yang dapat didiskusikan, dikritisi, dan terus disempurnakan seiring berkembangnya kajian sejarah dan dinamika masyarakat. (selsy).


















Tinggalkan Balasan