Yuk, Benahi Wudhu! Ini Tata Cara Wudhu yang Benar, Syarat, dan Hal yang Membatalkannya
MediaKampung.Com – Wudhu adalah salah satu bentuk bersuci dalam Islam yang sangat penting. Ia merupakan syarat utama sebelum melaksanakan ibadah seperti shalat, membaca Al-Qur’an, dan ibadah lainnya. Sebagai seorang Muslim, memahami dan mempraktikkan tata cara wudhu yang benar sesuai tuntunan syariat adalah hal yang sangat krusial. Artikel ini akan membahas secara lengkap mengenai cara wudhu yang benar, mulai dari syarat, tata cara, doa, hingga hal-hal yang membatalkannya.
Secara bahasa, wudhu berarti bersih dan indah. Namun, dalam istilah syariat, wudhu adalah menggunakan air yang suci dan mensucikan pada anggota tubuh tertentu, dengan cara-cara yang telah ditentukan sebagai persiapan untuk mengerjakan ibadah. Wudhu adalah salah satu bentuk thaharah (bersuci) yang diperintahkan oleh Allah SWT dalam Al-Qur’an surah Al-Maidah ayat 6:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا قُمْتُمْ إِلَى الصَّلَاةِ فَاغْسِلُوا وُجُوهَكُمْ وَأَيْدِيَكُمْ إِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوا بِرُءُوسِكُمْ وَأَرْجُلَكُمْ إِلَى الْكَعْبَيْنِ
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai dengan kedua mata kaki.”
Ayat ini menegaskan bahwa wudhu adalah perintah Allah SWT yang wajib dilakukan sebelum menunaikan shalat. Wudhu juga menjadi syarat sah untuk beberapa ibadah lainnya seperti thawaf dan menyentuh mushaf Al-Qur’an.
Sebelum memulai wudhu, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi agar wudhu kita sah menurut syariat, antara lain:
- Beragama Islam
- Sudah baligh dan berakal
- Dalam keadaan sadar dan tidak tidur
- Menggunakan air yang suci dan mensucikan
- Tidak ada penghalang sampainya air ke kulit
- Masuk waktu shalat (jika wudhu untuk shalat)
- Tidak dalam keadaan haid atau nifas bagi wanita
Berikut ini adalah urutan tata cara wudhu yang benar sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW:
- Niat: Berniat dalam hati untuk berwudhu.
- Basmalah: Membaca basmalah “بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ” (Bismillaahirrahmaanirrahiim).
- Mencuci Tangan: Mencuci kedua telapak tangan sebanyak 3 kali.
- Berkumur: Berkumur-kumur sebanyak 3 kali.
- Membersihkan Hidung: Membersihkan hidung dengan menghirup air lalu mengeluarkannya, lakukan 3 kali.
- Membasuh Wajah: Membasuh seluruh wajah sebanyak 3 kali.
- Membasuh Tangan: Membasuh tangan kanan sampai siku sebanyak 3 kali, lalu tangan kiri.
- Mengusap Kepala: Mengusap sebagian kepala (rambut) sebanyak 3 kali.
- Mengusap Telinga: Mengusap kedua telinga bagian luar dan dalam sebanyak 3 kali.
- Membasuh Kaki: Membasuh kaki kanan sampai mata kaki sebanyak 3 kali, lalu kaki kiri.
Setelah selesai berwudhu, dianjurkan membaca doa berikut:
أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ. اللَّهُمَّ اجْعَلْنِي مِنَ التَّوَّابِينَ وَاجْعَلْنِي مِنَ الْمُتَطَهِّرِينَ
Arab latin: Asyhadu an laa ilaaha illallaah wahdahu laa syariika lahu wa asyhadu anna Muhammadan ‘abduhu wa rasuuluhu. Allahummaj’alnii minat tawwaabiina waj’alnii minal mutathahhiriin.
Artinya: “Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah hamba dan utusan Allah. Ya Allah, jadikanlah aku termasuk dalam golongan orang-orang yang bertaubat dan jadikanlah aku termasuk dalam golongan orang-orang yang bersuci.”
Berikut adalah hal-hal yang dapat membatalkan wudhu:
- Keluarnya sesuatu dari dua jalan (qubul dan dubur)
- Hilang akal (tidur, pingsan, mabuk, gila)
- Menyentuh kemaluan tanpa penghalang
- Bersentuhan kulit antara laki-laki dan perempuan bukan mahram (menurut sebagian ulama)
Dengan memahami dan mempraktikkan tata cara wudhu yang benar, semoga ibadah kita menjadi lebih sempurna dan diterima oleh Allah SWT.



