Ramadan 2025: Pemkab Banyuwangi Luncurkan Festival Ngerandu Buko dengan Lokasi Baru

Pedagang dan pengunjung berinteraksi di Festival Ngerandu Buko, termasuk di Pantai Marina Boom. (Sumber foto: Dok. Pemerintah Kabupaten Banyuwangi)

Banyuwangi – Memasuki hitungan hari menuju Ramadan, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi telah memulai persiapan menyambut momentum suci melalui Festival Ngerandu Buko, sebuah pasar takjil yang telah menjadi bagian tradisi setiap bulan Ramadan.

Di balik kegiatan ini, terselip nilai-nilai budaya lokal. Istilah “Ngrandu Buko” sendiri diambil dari bahasa Osing yang berarti menunggu waktu berbuka puasa. Festival yang berlangsung selama sebulan penuh ini akan hadir setiap sore hingga malam, mulai pukul 15.00 hingga 21.00, dengan lokasi yang tersebar di berbagai kecamatan dan desa. Menariknya, tahun ini terdapat beberapa titik baru, salah satunya di kawasan Pantai Marina Boom.

Puncak dari persiapan ini baru tersaji di tengah-tengah rangkaian kegiatan Ramadan di Banyuwangi. Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, menyampaikan bahwa tradisi berburu makanan takjil merupakan salah satu daya tarik utama. “Tradisi ini telah menjadi bagian identitas masyarakat selama Ramadan. Kami berharap pasar takjil dapat meramaikan setiap sudut Banyuwangi, sekaligus memberikan peluang ekonomi bagi ribuan pedagang,” ungkap beliau.

Tak hanya melestarikan tradisi, Festival Ngerandu Buko juga diharapkan menjadi motor penggerak ekonomi lokal. Bupati Ipuk menambahkan, kegiatan ini membuka ruang bagi para pelaku usaha mikro dan bahkan ibu rumah tangga untuk menambah pendapatan keluarga. Dengan ribuan pedagang yang telah berpartisipasi selama tahun-tahun sebelumnya, momentum ini diyakini mampu meningkatkan dinamika ekonomi di wilayah tersebut.

Lebih lanjut, untuk memanjakan warga kota, penyelenggaraan pasar takjil tak hanya bertempat di lokasi tradisional seperti Jalan Brigjen Katamso. Tahun ini, Pantai Marina Boom turut dijadikan lokasi alternatif yang telah mendapatkan koordinasi khusus sehingga pengunjung hanya dikenakan biaya tiket parkir. Plt. Kepala Dinas Pariwisata, Taufik Rohman, menjelaskan bahwa hal ini merupakan bagian dari upaya memperluas akses dan kenyamanan masyarakat dalam menikmati rangkaian acara Ramadan.

Festival Ngerandu Buko tidak hanya menampilkan keunikan tradisi berburu takjil, melainkan juga menciptakan sinergi antara pelestarian budaya dan peningkatan perekonomian. Kegiatan ini diharapkan dapat menarik partisipasi luas dari berbagai kalangan, sehingga semangat kebersamaan dan kearifan lokal semakin terjaga di tengah tantangan zaman.

google-berita-mediakampung
saluran-whatsapp-mediakampung
Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Media Kampung. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *