Tragedi Nelayan Kerang Hanyut di Sungai Musing, Ditemukan Meninggal di Banyuwangi
Media Kampung, Banyuwangi – Kabar duka menyelimuti komunitas nelayan di Banyuwangi. Seorang nelayan pencari kerang, bernama Bakri (60 tahun), ditemukan meninggal dunia setelah hanyut di Sungai Musing, Kecamatan Purwoharjo. Peristiwa tragis ini bermula pada Sabtu (28/12/2024), dan berakhir dengan ditemukannya jenazah korban pada Minggu (29/12/2024). Tim SAR gabungan telah melakukan upaya pencarian dan evakuasi terhadap korban.
Koordinator Basarnas Ketapang, Banyuwangi, Wahyu Seta Budi, menjelaskan bahwa kejadian bermula sekitar pukul 09.00 WIB, Sabtu (28/12/2024). “Kami mendapatkan laporan kejadian ini sekitar pukul 15.45 WIB,” ujarnya. Menurut informasi yang dihimpun, korban bersama beberapa temannya berangkat mencari kerang menggunakan perahu jukung tanpa katir. Saat mencari kerang, perahu korban ditambatkan. Namun, nahas, perahu tersebut terlepas akibat tiupan angin.
Melihat perahunya lepas, korban berusaha mengejar. Sayangnya, upaya tersebut justru berujung petaka. Korban tidak mampu mengejar perahu dan akhirnya tenggelam di Sungai Musing. Posisi perahu yang ditumpangi korban masih berada di sekitar sungai. Para nelayan lain sempat berupaya melakukan pencarian, namun hasilnya nihil.
Setelah menerima laporan, tim SAR gabungan yang terdiri dari Satpolairud Polresta Banyuwangi, TNI AL, Polsek Purwoharjo, Basarnas, BPBD Banyuwangi, kelompok nelayan, dan warga sekitar, segera bergerak melakukan pencarian. Pencarian dilakukan dengan menyisir Sungai Musing dan sekitarnya.
Kasat Polairud Polresta Banyuwangi, AKP. I Nyoman Ardita, S.H., M.H., menjelaskan, “Evakuasi dilakukan menggunakan satu unit perahu karet dan melibatkan Tim SAR gabungan dan masyarakat.” Ia juga menambahkan bahwa perahu jukung yang digunakan korban tidak dilengkapi katir, sehingga keseimbangan perahu menjadi kurang stabil saat dihantam ombak dan tiupan angin kencang.
Setelah melakukan pencarian intensif, Tim SAR gabungan akhirnya menemukan korban dalam keadaan meninggal dunia dengan posisi mengambang di sekitar Segoro Anakan, yang tak jauh dari pelabuhan Grajagan. Jenazah korban kemudian dievakuasi ke darat. Tim kesehatan setempat melakukan pemeriksaan terhadap tubuh korban, dan setelah selesai, jenazah diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan secara adat.
Kejadian ini menjadi pengingat bagi semua pihak tentang pentingnya keselamatan saat beraktivitas di perairan. Diharapkan para nelayan selalu berhati-hati dan melengkapi diri dengan peralatan keselamatan yang memadai.



