99 Siswi MI Darunnajah II Banyuwangi Sampaikan Aspirasi untuk Bupati Melalui Surat ini, Begini isinya!

Para siswi MI Darunnajah II Tukangkayu sedang menulis surat di kelas. Surat-surat ini berisi apresiasi dan aspirasi mereka untuk Bupati Banyuwangi.

Banyuwangi – Sebanyak 99 siswi Madrasah Ibtidaiyah (MI) Darunnajah II Tukangkayu, Kecamatan Banyuwangi, mengikuti kegiatan menulis surat kepada Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, pada Kamis (19/12/2024). Kegiatan ini menjadi bagian dari program literasi madrasah sekaligus media bagi anak-anak untuk menyampaikan aspirasi kepada pemimpin daerah.

Menurut Kepala MI Darunnajah II, Majidatul Himmah, S.Ag., kegiatan ini bertujuan mendorong anak-anak membiasakan diri menulis sejak dini. “Kami ingin anak-anak terbiasa menuangkan ide dan perasaan melalui tulisan. Selain melatih kreativitas, ini juga menjadi sarana mereka menyampaikan aspirasi kepada pemimpin daerah,” ujarnya.

Isi surat yang ditulis para siswi mencerminkan beragam pandangan, mulai dari apresiasi hingga harapan untuk Banyuwangi. Beberapa siswi mengapresiasi program-program unggulan Bupati Ipuk Fiestiandani, seperti pengembangan pendidikan, pariwisata, dan pemberdayaan masyarakat.

Namun, sejumlah surat juga menyuarakan permintaan khusus, seperti pembangunan fasilitas olahraga di madrasah, perbaikan jalan desa, hingga tambahan program beasiswa bagi siswa berprestasi.

Salah satu siswi, Hawa Ummu Salamah, mengangkat pentingnya mendukung pendidikan berbasis Al-Qur’an di Banyuwangi. Ia juga memuji program Smart Kampung yang dinilainya bermanfaat bagi pendidikan di desa terpencil.

Adelia, siswi berbakat yang pernah menjuarai lomba baca puisi tingkat Jawa-Bali, menulis tentang pelestarian seni budaya. “Saya berharap pemerintah daerah lebih memperhatikan keberlangsungan seni tradisional, agar tidak hilang di tengah arus modernisasi,” tulisnya.

Untuk memastikan para siswi dapat menulis surat yang efektif, madrasah menghadirkan H. Syafaat, S.H., M.H.I., seorang sastrawan dan Ketua Yayasan Lentera Sastra Banyuwangi. Dalam sesi pendampingan, Syafaat memberikan panduan tentang teknik menulis surat yang sopan, menarik, dan penuh makna.

“Menulis surat bukan sekadar tata bahasa, tetapi bagaimana menyampaikan isi hati dengan jujur dan sopan. Surat-surat ini adalah jembatan komunikasi antara anak-anak dan pemimpin daerah,” jelas Syafaat.

Ia mendorong para siswi untuk berani menyampaikan apa yang mereka pikirkan dan menjadikan kegiatan menulis sebagai kebiasaan baik yang bermanfaat di masa depan.

Kegiatan menulis surat ini merupakan bagian dari program unggulan MI Darunnajah II dalam meningkatkan budaya literasi di lingkungan madrasah. Selain menulis surat, madrasah ini rutin mengadakan kegiatan membaca puisi, menulis cerita pendek, dan lomba karya tulis ilmiah.

Miss Aida, guru pembimbing literasi, menjelaskan bahwa kegiatan ini mengajarkan anak-anak pentingnya berkomunikasi secara efektif. “Menulis surat kepada pemimpin daerah mengajarkan mereka bahwa tulisan bisa menjadi sarana untuk menyampaikan aspirasi dan berdampak bagi orang lain,” terangnya.

Di akhir kegiatan, seluruh surat yang telah ditulis dikumpulkan untuk dikirimkan ke Jawa Pos Radar Banyuwangi. Kepala MI Darunnajah II, Majidatul Himmah, berharap surat-surat ini mampu memberikan inspirasi bagi pemerintah daerah dalam menyusun program-program yang lebih inklusif.

“Kami ingin anak-anak memahami bahwa pendapat mereka penting dan layak didengar. Semoga ini menjadi tradisi tahunan di madrasah kami,” tutupnya.

Dengan semangat yang ditunjukkan oleh para siswi, kegiatan ini tidak hanya menjadi bagian dari pembelajaran, tetapi juga langkah kecil yang berpotensi membawa dampak besar bagi pembangunan di Banyuwangi.

google-berita-mediakampung
saluran-whatsapp-mediakampung
Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Media Kampung. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *