Media Kampung – Latihan Bersama (Latma) Multilateral super garuda shield (SGS) 2023 yang digelar di Perairan Banongan, Situbondo, memasuki tahapan Sea Phase, pendaratan amfibi, dari 8-12 September 2023. TNI Angkatan Laut (AL) dipercaya memimpin latihan ini dengan melibatkan sejumlah KRI dan 700 prajurit Marinir.
Pada fase ini, indonesia menurunkan armada perang, antara lain KRI I Gusti Ngurah Rai-332, KRI Sultan Hasanudin-366, dan lainnya. amerika serikat mengirimkan USS Green Bay sementara Singapura melibatkan RSS Endeavour dan RSS Vigour.
Commander Task Group (CTG) Amphibious Exercise Laksamana Pertama TNI Tunggul menjelaskan bahwa kepemimpinan TNI AL terjadi karena pemahaman mendalam terhadap area operasi. “Semua perbedaan, mulai dari doktrin, kebijakan, hingga peralatan, sudah kita bicarakan secara detail,” ungkapnya.
Sea Phase latihan SGS 2023 mencakup berbagai latihan antara lain Miscex 832, Recognized Air Picture (RAP), dan Amphibious Assault yang melibatkan unsur dari TNI AL, Amerika, dan Singapura.
Latihan ini tidak hanya melibatkan TNI AL, namun juga TNI AD dan AU dengan ribuan prajurit serta tentara dari negara sahabat di kawasan Indo-Pasifik. Beberapa negara pengamat juga turut serta dalam latihan ini.
Sebagai bagian dari komitmen sosial, Marinir TNI AL dan US Army mengadakan kegiatan bakti sosial, termasuk perbaikan jalan dan renovasi sekolah di SDN 02 Sumber Rejo Situbondo.
Dengan tujuan utama meningkatkan kerjasama militer, latihan ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan dalam operasi gabungan. “Latihan ini meningkatkan interoperabilitas TNI dan US Indopacom dalam merencanakan operasi gabungan,” tambah Laksamana TNI Tunggul.
Laksamana TNI Muhammad Ali, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), berpesan agar pelaksanaan latihan berjalan sesuai rencana, demi keamanan dan kelancaran Latma SGS 2023.

