Makna 70 Tahun Mbah Nun, Bagi Pemerhati Sastra Dan Jamaah Maiyah di Banyuwangi
Banyuwangi, mediakampung.com – Budayawan Emha Ainun Nadjib atau yang akrab disapa Cak Nun, pada 27 Mei 2023 telah memasuki usia 70 tahun. Meskipun terbilang sudah tua, namun tokoh berdomisili Yogyakarta, yang kerap disapa Mbah Nun oleh para Jamaah Maiyah ini, tetap mampu berkeliling ke berbagai daerah untuk memenuhi undangan Sinau Bareng atau Maiyahan.
Salah seorang pemerhati sastra yang sekaligus Jamaah Maiyah di Banyuwangi, Moh Husen yang akrab di sapa Husen pada mediakampung.com, Minggu (28/5/2023) mengatakan, jika Mbah Nun masih produktif menulis rutin setiap hari di website resminya yaitu caknun.com dan mymaiyah.id. Bagi Husen hal ini terbilang langka untuk usia sepuh seperti Mbah Nun.
“Ya, hari ini 27 Mei 2023 Mbah Nun tepat berusia 70 tahun. Beliau masih aktif dan produktif. Aktivitas beliau bisa kita lihat di kanal YouTube CakNun.com. Dan yang istimewa menurut saya, beliau kembali menulis rutin tiap hingga hari ini sejak 29 April kemarin, di kolom Tadabbur Hari Ini,” kata Husen, disela-sela obrolannya bersama Syafa’at ketua Lentera Sastra Banyuwangi bersama anggota FRB sebuah Cafe Di Rogojampi.
Menurut Husen, yang dilakukan Mbah Nun menulis rutin di usia tua ini bukan karena sekedar hobi atau bakat dan terbiasa menulis belaka, sehingga mudah dilakukan, melainkan karena Mbah Nun tulus dan ikhlas menemani masyarakat luas.
“Orang bisa menyanyi belum pasti mau menyanyi, demikian pula orang bisa menulis, belum tentu mau menulis. Saya melihat, bukan karena beliau terbiasa menulis semata, melainkan karena menurut saya, beliau itu tulus dan ikhlas menemani kita semua melalui tulisan-tulisan beliau,” terangnya.
Lebih lanjut, pria berkacamata ini menyampaikan, betapa spirit konsistensi Mbah Nun dalam menulis ini patut kiranya sebagai motivasi bagi pemerhati sastra seperti dirinya. Ia mengaku, suka menulis dan hingga memiliki empat buku karya pribadi yang telah terbit, berawal dari suka baca tulisan Mbah Nun dalam buku Markesot Bertutur.
“Kalau kita lihat di kanal YouTube CakNun.com, dua bulan terakhir ini ada acara baru, yakni Sastra Emha. Puisi-puisi Mbah Nun tahun 70-an dibedah dan dibacakan kembali. Biasanya sekitar tanggal 18 atau 19 di Syini Cafe Yogyakarta. Bagi saya, hal ini bisa memotivasi para penggiat sastra untuk semakin berkarya,” ujar Husen.
Terakhir, Husen mengatakan, jika Mbah Nun masih terus berkeliling memenuhi undangan masyarakat luas di berbagai daerah. Sehingga dirinya berharap, semoga Allah senantiasa memberikan kesehatan dan panjang umur kepada Mbah Nun.
“Selain menemani melalui tulisan, Mbah Nun juga menemani melalui kehadiran beliau secara langsung dengan masyarakat luas. Kemarin ini 26 Mei 2023, Mbah Nun hadir di acara Kenduri Cinta di TIM Jakarta. Padahal Yogya-Jakarta itu kan jauh. Terkadang beliau harus ke Jawa Timur, dan sebagainya. Semoga beliau panjang umur dan sehat wal afiat,” pungkasnya.
Sementara itu, di tempat yang sama, Syafaat selaku Ketua Lentera Sastra di Banyuwangi mengatakan, bahwa pendapatnya mengenai 70 tahun Emha Ainun Nadjib, dirinya juga berharap semoga Emha senantiasa terus berkarya, panjang umur dan diberikan kesehatan oleh Allah.
“Saya juga senang dengan puisi-puisi dan esai-esai Cak Nun. Saya berharap semoga beliau di usia 70 tahun ini masih kerso (mau, Red) berkarya, dikaruniai Allah kesehatan dan panjang umur,” ucapnya. (Wiy)



