Program Bedah Rumah di Desa Rogojampi Tinggalkan Warga dalam Kesulitan
Media Kampung – Warga Dusun Krajan, Desa Rogojampi, Sanusi, terpaksa menghentikan harapannya atas penyelesaian program Bedah Rumah yang didanai oleh Dana Desa (DD) dan Baznas dengan nilai mencapai 20 juta rupiah. Program yang sejatinya dirancang untuk meningkatkan kualitas hidup warga miskin dan menyediakan perumahan layak ini, kini terbengkalai tanpa pengawasan yang memadai dari perangkat desa.
Program Bedah Rumah, inisiatif Pemerintah Daerah Kabupaten Banyuwangi, menghadapi tantangan serius dalam implementasinya di lapangan. Keterbatasan pengawasan dan arahan yang efektif menjadikan kasus Bapak Sanusi bukan hanya tentang terhentinya pembangunan, tapi juga tentang bagaimana hal itu berdampak pada kesehatannya karena stres berlebih.
Dalam konfirmasi yang dilakukan pada 4 Oktober 2023, Kepala Dusun Krajan, Bapak Suwarno, berusaha memberikan penjelasan. Menurutnya, “Program bedah rumah itu tidak mendukung renovasi keseluruhan rumah jika dibongkar sepenuhnya, anggaran yang ada hanya cukup untuk memperbaiki sebagian,” tuturnya.
Bapak Sanusi, yang kini terpaksa menempati dapur yang tidak layak huni, menjadi simbol dari stagnasi program yang seharusnya mengubah nasibnya. Sudah enam bulan ia bertahan dalam kondisi yang jauh dari layak, dengan kesehatan yang semakin tergerus.
Pemerintah Desa Rogojampi, sampai berita ini diturunkan, belum menemukan solusi konkret untuk melanjutkan program bedah rumah tersebut. Pencarian donor eksternal menjadi salah satu opsi yang dipertimbangkan untuk memecahkan kebuntuan ini, di tengah kekhawatiran akan persepsi negatif yang mungkin tumbuh di kalangan masyarakat jika masalah ini tidak segera diatasi.
Kesulitan dalam pelaksanaan program seperti ini menunjukkan bahwa ada kebutuhan mendesak untuk evaluasi dan penyesuaian strategi, agar tujuan mulia dari program Bedah Rumah dapat benar-benar terwujud demi kesejahteraan warga.



