Kominfo Rekrut 250 Pegawai untuk Verifikasi Konten Internet: Sejak 2018 Telah Temukan 11.759 Hoaks
Media Kampung – kementerian komunikasi dan informatika (kominfo) menegaskan komitmennya dalam memerangi hoaks di dunia maya. Terbaru, Kementerian ini memperkuat timnya dengan menambah sekitar 250 orang pegawai untuk bertugas memonitor dan memverifikasi konten di internet.
Pengumuman ini disampaikan langsung oleh Direktur Pengendalian Aplikasi Informatika, Teguh Arifiadi, saat menghadiri acara Anak Bangsa Curhat yang diselenggarakan oleh Kumparan di Universitas muhammadiyah yogyakarta (UMY) pada Rabu, 20 September 2023.
“Saya punya tim, tim saya ada sekitar 250 orang. Mereka bekerja 24 jam dengan sistem tiga shift,” ungkap Teguh.
kominfo rutin merekrut lulusan baru setiap tahun untuk memperkuat tim ini. Para pegawai yang fokus pada verifikasi hoaks akan menerima gaji sekitar Rp 7,5 juta per bulan. Sementara mereka yang berada di bidang IT akan mendapatkan gaji di atas Rp 10 juta.
Menariknya, tim yang saat ini diperkuat oleh Teguh ternyata telah beroperasi sejak 3 Januari 2018. Mereka bermarkas di Ruang Cyber Drone 9, Lantai 8 Gedung kominfo, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat. Data dari situs resmi kominfo menunjukkan bahwa, sejak 2018 hingga Juni 2023, tim ini telah berhasil mendeteksi sebanyak 11.759 isu hoaks yang beredar di media sosial dan situs web. Puncak temuan hoaks terjadi pada 2019, bertepatan dengan periode pemilu.
kominfo juga mengklasifikasikan temuan hoaks berdasarkan kategori. Hoaks terbanyak berada di bidang kesehatan (2.293), diikuti pemerintahan (2.131), dan penipuan (1.984).
Dalam wawancara lanjutan pada Kamis (21/9/2023), Teguh menjelaskan bahwa timnya tidak hanya fokus pada hoaks. Mereka juga memantau situs-situs judi dan pornografi. Tim ini, lanjutnya, melakukan patroli siber setiap hari.
“Patroli ini bertujuan untuk menemukan sumber hoaks, menyebarluaskannya, menganalisis dampak dan potensinya, serta memberikan informasi penting kepada pembuat kebijakan untuk menentukan strategi penanganannya,” terang Teguh.
Namun, Teguh menegaskan, tidak semua konten hoaks akan langsung dihapus. Terdapat beberapa opsi yang dapat diambil, mulai dari klarifikasi, rilis media, hingga moderasi konten. “Opsi penghapusan konten (take down) adalah langkah terakhir yang diambil,” pungkas Teguh.

