Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Akan Menentukan Dukungan Capres pada Kongres Agustus Mendatang
Media Kampung – Dalam pernyataan terbaru, partai politik Indonesia Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengumumkan bahwa keputusan mengenai dukungan mereka terhadap calon presiden dan calon wakil presiden dalam Pemilihan Umum 2024 akan ditentukan pada kongres nasional mereka (Kopdarnas) yang dijadwalkan pada tanggal 22 Agustus mendatang. Partai ini menyatakan keraguan mereka untuk mendukung potensi kandidat Anies Baswedan, Gubernur Jakarta saat ini, karena adanya ketidaksesuaian dengan tujuan partai.
Grace Natalie, Wakil Ketua Dewan Pembina PSI, membuat pengumuman tersebut di markas partai di Jakarta Selatan pada Jumat, 11 Agustus 2023. Dia menekankan bahwa keputusan ini belum final, karena partai bertujuan untuk menghormati aspirasi warga dari seluruh Indonesia. Keputusan akan didasarkan pada evaluasi komitmen kandidat untuk melanjutkan kebijakan pemerintahan saat ini yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo.
“Belum fix karena kita mesti hormati teman-teman punya aspirasi seluruh Indonesia makanya kita punya Kopdarnas nanti di 22 Agustus sambil kita memantau yang punya komitmen karena buat apa kita dukung orang yang tidak komit mau lanjutkan kerja Pak Jokowi,” kata Wakil Ketua Dewan Pembina PSI, Grace Natalie di Kantor DPP Projo, Jakarta Selatan, Jumat (11/8/2023).
Natalie menunjukkan bahwa ada tiga nama yang muncul sebagai calon presiden potensial: Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto. Namun, dia dengan tegas menyatakan bahwa PSI tidak akan mendukung Anies sebagai kandidat dalam pemilihan yang akan datang. Dia menyebut kurangnya keterlibatan Anies dengan program-program pemerintahan saat ini dan ketidakberanian yang dirasakan dalam berkomitmen terhadap program tersebut, yang bertentangan dengan keinginan PSI untuk melanjutkan pekerjaan yang dimulai oleh Presiden Joko Widodo.
“Nggak (dukung Anies). Kita pilih yang terbaik. Hari ini Pak Anies tidak pernah bicara apapun terkait program Pak Jokowi malah cenderung menghindari. Jadi di situ kita melihat kayaknya beliau tidak punya atau tidak berani berkomitmen ke situ sementara kompas PSI adalah yang mau melanjutkan kerja Pak Jokowi,” katanya.
Menurut Natalie, mendukung Anies tidak sejalan dengan visi dan misi PSI. Arah, tujuan dan nilai-nilai partai tampaknya bertentangan dengan mantan Gubernur Jakarta ini. “Tidak sesuai dengan kompas kita. Jadi kompas kita nyari arahnya nih mana yang kalau dia tidak sesuai dengan arah kompas kita ya berarti nggak satu jalan, nggak satu tujuan,” imbuhnya.



