Muhammadiyah Beli Gereja di Spanyol dan Dijadikan Masjid, Kembalikan Kejayaan Islam Era Abbasiyah
Media Kampung – Organisasi Islam non-pemerintah di indonesia, muhammadiyah, telah membeli sebuah gereja di Spanyol dan mengalihfungsikannya sebagai masjid, mengembalikan kejayaan Islam seperti pada zaman Kekhalifahan Abbasiyah.
Gereja Katedral St Justus dan St Pastor di Alcala de Henares, yang sebelumnya merupakan gereja Katolik Roma di Alcala de Henares, Spanyol, resmi dibeli oleh Pengurus Pusat (PP) muhammadiyah.
Dalam berita ini, dikutip dari berbagai sumber, Senin (7/8/2023), bahwa gereja itu disebut telah dibeli oleh Pimpinan Wilayah muhammadiyah jawa timur beberapa bulan yang lalu. Komplek bangunan seluas 3 hektar ini, yang memiliki harga sekitar 3 juta Euro, merupakan peninggalan dari era Kejayaan Islam di Andalusia atau pada masa Kekhalifahan Abbasiyah.
Ketua Pimpinan Pusat muhammadiyah, Kiai Saad Ibrahim, menyatakan bahwa usaha untuk memperoleh gereja tersebut sudah dilakukan sejak masa kepemimpinannya di jawa timur tahun lalu. “Pembelian gereja tersebut didasarkan pada keinginan untuk mengembalikan fungsi bangunan itu sebagai pusat kegiatan ibadah umat Islam,” terangnya.
Awalnya, bangunan tersebut adalah masjid, tapi seiring berjalannya waktu dan runtuhnya Kekhalifahan Abbasiyah, masjid tersebut berubah menjadi gereja yang berdiri hingga kini di Spanyol. muhammadiyah berharap dapat mengembalikan masa kejayaan Islam seperti pada zaman Abbasiyah.
Saad menjelaskan bahwa langkah ini adalah upaya untuk menginspirasi dan meningkatkan semangat umat Muslim agar berani mengambil tindakan konkret dalam mengembalikan peradaban Islam. Lebih lanjut, ia menambahkan ini bukan hanya inisiatif individu, tetapi juga menjadi bagian dari upaya organisasi untuk membuktikan bahwa umat Islam mampu mengembalikan kejayaan dan peradaban Islam seperti pada masa lalu.
“Ini bukan (inisiatif) individual tapi organisasi. Kita buktikan bahwa kita mampu mengembalikan kejayaan Islam,” tegasnya.
Saad juga menyoroti bahwa kebesaran Islam saat ini tidak lagi sebesar seperti dulu, dan tampaknya hilang ditelan oleh zaman. Namun demikian, ia mendorong umat Islam untuk bangkit dan melakukan langkah awal, meskipun prosesnya mungkin tidak mudah.
Terlebih lagi, gereja yang diubah menjadi masjid ini berada jauh di Spanyol dan membutuhkan kerja sama antar dua negara. Namun, hal itu tidak akan mengurangi semangat untuk mengembalikan marwah kebangkitan Islam.


